Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Topan Kalmaegi Ngamuk di Filipina, Korban Tewas Tembus 100 Orang
Advertisement . Scroll to see content

Ancaman Konflik Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia, Belajar dari Filipina

Senin, 27 Mei 2024 - 17:45:00 WIB
Ancaman Konflik Laut China Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia, Belajar dari Filipina
China mengklaim sebagian besar perairan LCS melalui 9 garis putus-putus, termasuk perairan yang masuk zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Teranyar, China memberlakukan larangan mengambil ikan terhadap nelayan Filipina di LCS selama 4 bulan. Filipina jelas memprotes larangan rutin tahunan sepihak itu.

Departemen Luar Negeri (Deplu) Filipina menegaskan, larangan penangkapan ikan setiap tahun hanya meningkatkan ketegangan di LCS seraya menyerukan China untuk menghentikan aktivitas ilegal yang melanggar kedaulatan dan hak-hak berdaulat negaranya.

“Filipina menekankan bahwa penerapan moratorium penangkapan ikan secara sepihak meningkatkan ketegangan di Laut Filipina Barat dan Laut China Selatan,” bunyi pernyataan Deplu Filipina, Senin (27/5/2024).

Krisis dengan Indonesia

Ada beberapa ketegangan melibatkan Indonesia dan China terkait sengketa di Laut Natuna Utara. Pada Juni 2016, nelayan China menangkap ikan di wilayah ZEE Indonesia.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, nelayan-nelayan China menganggap wilayah ZEE Indonesia sebagai tradisional fishing ground atau lokasi penangkapan tradisional mereka. Anggapan para nelayan ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah China yang juga menyebut wilayah ZEE Indonesia sebagai traditional fishing ground China.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut