Kisah Warga Muslim Rohingya yang Rayakan Idul Adha di Pengungsian
Kenangan tentang tanah air yang dibakar dan kesengsaraan di Bangladesh membayangi perayaan Idul Adha bagi Mohammad Issa (19), salah satu dari 700.000 warga etnis Rohingya yang melarikan diri.
"Di Myanmar kami punya uang, kami punya ternak dan tanah. Idul Fitri lebih bahagia di sana," kata Issa, kepada AFP.
Umat muslim secara tradisional mengurbankan hewan untuk perayaan Idul Adha selama tiga hari. Mereka yang mampu berkurban akan mengonsumsi beberapa daging dan memberikan sisanya kepada orang yang tidak dapat membeli makanan.
Di Cox's Bazar, kamp-kamp dekat perbatasan Bangladesh-Myanmar, para warga memiliki banyak kebutuhan. Sapi, kambing, dan domba membanjiri pasar lokal yang melayani para pengungsi menjelang Idul Fitri.
Beberapa keluarga yang lebih makmur mengumpulkan uang untuk berkurban sapi atau kambing. Namun bagi sebagian besar pengungsi, hal itu jauh di luar kemampuan mereka.
"Tapi di sini, kami tidak punya uang untuk menyembelih sapi atau membeli pakaian baru," kata Mohammad Amin (15), kepada AFP.
Editor: Nathania Riris Michico