Pasukan Afghanistan Rebut Kembali Penjara yang Diduduki ISIS, 29 Orang Tewas

JALALABAB, iNews.id - Pasukan Afghanistan, Senin (3/8/2020)sore, merebut kembali penjara di Jalalabad, Provinsi Nangarhar, yang sempat diduduki oleh kelompok ISIS. Sedikitnya 29 orang tewas dalam upaya pendudukan penjara yang dihuni ratusan tahanan ISIS itu.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Fawad Aman, seperti dikutip dari Associated Press, mengatakan, penjara direbut kembali setelah terjadi pertempuran selama beberapa jam. Pertempuran itu juga menyebabkan sedikitnya 50 orang luka.

Baca Juga

Israel Bunuh 280 Warga Palestina di Gaza Sejak Gencatan Senjata

Pertempuran sengit terjadi karena kelompok ISIS tak mau menyerah begitu saja, mereka menembaki pasukan keamanan dari jarak sedekat mungkin.

Tembakan sporadis terdengar dari gedung-gedung di sekitar penjara, area dengan tingkat keamanan tinggi di dekat kantor gubernur.

Baca Juga

Penjara Berisi Ratusan Anggota ISIS dan Taliban Diserang, Sejumlah Orang Tewas

Saat pasukan keamanan menyisir penjara, mereka menemukan mayat dua tahanan Taliban yang tampaknya dibunuh para militan ISIS. Ini menunjukkan adanya ketegangan antara dua faksi kelompok militan tersebut.

Juru bicara gubernur Nangarhar Attaullah Khogyani mengatakan, 29 orang yang tewas merupakan warga sipil, tahanan, sipir, dan pasukan keamanan Afghanistan.

Baca Juga

Penjara Afghanistan Diserang Kelompok Bersenjata, Taliban: Itu Bukan Kami

Serangan terjadi pada Minggu (2/8/2020) dimulai dengan aksi bom bunuh diri seorang militan ISIS yang mengendarai mobil penuh dengan bahan peledak, menuju gerbang penjara. Setelah ledakan dahsyat, anggota ISIS lainnya melepaskan tembakan ke arah penjaga penjara lalu masuk.

Tak lama kemudian, ISIS Afghanistan yang berbasis di Nangarhar mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sekitar 1.500 tahanan penjara melarikan diri selama pertempuran. Sebanyak 1.000 di antaranya ditangkap kembali oleh pasukan keamanan. Tidak diketahui ada berapa yang masih berkeliaran.

Serangan terjadi sehari setelah pasukan khusus Afghanistan membunuh komandan senior ISIS di dekat Jalalabad.

Editor: Anton Suhartono