India Bakal Larang Ekspor Gula, Bapanas Antisipasi Lonjakan Harga

Ikhsan Permana SP
Pemerintah melalui Bapanas menyiapkan langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga gula dalam negeri. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah menyiapkan langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga gula dalam negeri. Hal ini terkait rencana India yang ingin menghentikan sementara ekspor gula per Oktober 2023.

Rencana ini disinyalir akan turut memicu semakin tingginya harga gula di pasar internasional.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga gula telah dilakukan sejak pertengahan tahun 2023. Menurutnya, penurunan produksi gula India telah terlihat sejak pertengahan tahun, dimana pada Mei 2023 harga gula internasional telah menyentuh angka 26 sen per pound, dan diprediksi bisa terus meningkat. 

"Untuk itu pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga gula di dalam negeri," ucap Arief dalam keterangan tertulis, Minggu (27/8/2023).

Langkah pertama, Bapanas telah menyesuaikan Harga Acuan Pembelian dan Penjualan (HAP) Gula Konsumsi melalui Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 17 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 11 Tahun 2022 tentang Harga Acuan Penjualan di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Pembelian di Tingkat Konsumen untuk Komoditas Kedelai, Bawang Merah, Cabai Rawit Merah, Cabai Merah Keriting, Daging Sapi/Kerbau, dan Gula Konsumsi.

Dalam Perbadan 17/2023 tersebut, ditetapkan HAP di Tingkat Produsen sebesar Rp12.500 per kg, sementara HAP di Tingkat Konsumen sebesar Rp14.500 per kg serta Rp15.500 per kg khusus untuk wilayah Indonesia Timur dan daerah Tertinggal, Terluar, Terpencil, dan Perbatasan (3TP).

"Kami meminta BUMN dan swasta agar tidak membeli gula petani di bawah Rp12.500. Pemerintah sudah menyesuaikan harga di hilir, harga di hulu jangan ditekan terus. Jika gula petani dibeli di angka Rp12.500 per kilogram, petani akan senang, tidak merugi, dan ini akan memicu semangat petani untuk tetap berproduksi," tuturnya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Internasional
6 jam lalu

Ketika Trump Sebut PM India Modi Pria Tampan Sekaligus Pembunuh

Internasional
8 jam lalu

Terungkap, Trump Ancam India dan Pakistan Kena Tarif 250% jika Tak Hentikan Perang

Internasional
1 hari lalu

Absen di KTT ASEAN, PM India Modi Tak Suka Trump Singgung Pakistan

Internasional
2 hari lalu

Terungkap! Ini Alasan PM India Modi Tak Hadiri KTT ASEAN, Ada Kaitan dengan Trump

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal