Stunting Anak Perlu Perhatian Serius di Tengah Covid-19

Rizqa Leony Putri
Stunting bukan sekadar penyakit kurang gizi, namun harus diobati dengan pangan khusus untuk kebutuhan medis khusus. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Stunting merupakan masalah kesehatan di mana bayi atau anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan, sehingga gagal memiliki tinggi ideal pada usianya. Ketika dewasa kemampuan otak atau intelektualitasnya juga rendah.

Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Profesor Damayanti mengatakan, stunting bukan sekadar penyakit kurang gizi, namun harus diobati dengan pangan khusus untuk kebutuhan medis khusus (PKMK). Sebab itu, bukan hanya makanan tambahan. 

"Jika dalam 1.000 hari pertama dalam kehidupan tidak diobati secara serius, maka anak stunting sudah tidak bisa lagi disembuhkan dan masa depan akan kurang baik karena selain pendek kemampuan otaknya juga di bawah rata-rata. Secara nasional, jika jumlah prevalensi stunting besar, maka sumber daya manusia Indonesia ke depan tentunya akan rendah kualitasnya," ujar Damayanti, dalam keterangan elektronik yang dilansir Rabu (9/12/2020).

Tak heran, sebagai salah satu Program Strategis Nasional (PSN), penanganan stunting dipantau banyak pemangku kepentingan mengingat dampaknya bagi kelangsungan dan kualitas generasi mendatang. Namun, terobosan yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dinilai masih harus menunggu petunjuk teknis atas Permenkes No 29 tahun 2019 yang masih belum dikeluarkan Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan. 

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio khawatir kelangkaan petunjuk teknis Permenkes No 29 tahun 2019 tentang Penanggulangan Masalah Gizi Bagi Anak akibat penyakit akan mempengaruhi penanganan anak yang diindikasikan gagal tumbuh (faltering growth) yang menjadi indikasi awal sebelum kejadian stunting pada anak. Terlebih kondisi saat ini masih terjadi pandemi Covid-19.

Agus berharap Kementerian Kesehatan dalam hal ini Dirjen Kesehatan Masyarakat bisa mengeluarkan Juknis atas Permenkes No 29 tahun 2029 sebagai hadiah akhir tahun bagi anak Indonesia.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Health
5 hari lalu

Warning! Asap Rokok Bisa Sebabkan Anak Autisme

Nasional
11 hari lalu

Kondisi Terkini 9 Orang yang Terpapar Zat Radioaktif CS-137 di Cikande

Nasional
12 hari lalu

Terungkap, Banyak Dapur SPPG Belum Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Nasional
15 hari lalu

Kanker Payudara Banyak Menyerang Gen Z, Kemenkes Buka Suara!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal