KHARTOUM, iNews.id - Pemerintah Sudan menyatakan jumlah korban bentrokan antara aparat keamanan dan demonstran prodemokrasi di ibu kota Khartoum dalam tiga hari terakhir meningkat menjadi setidaknya 61 orang.
Namun para dokter yang berpihak ke gerakan protes kelompok oposisi mengklaim lebih dari 100 orang tewas ditembak aparat keamanan. Mereka mengatakan 40 jenazah ditemukan di Sungai Nil di Khartoum pada Selasa (5/6) lalu.
Krisis di Sudan ini mendorong Kedutaan Besar Indonesia di Khartoum menyiapkan dua safe house atau tempat perlindungan bagi warga Indonesia yang memerlukan, kata Duta Besar Rossalis Rusman Adenan.
Merespons situasi keamanan, Rossalis mengatakan sejak 15 April lalu KBRI sudah menetapkan status siaga untuk seluruh masyarakat Indonesia yang ada di Sudan.
"Kami telah menyiapkan dua safe house (tempat perlindungan), masing-masing di Wisma Duta dan di kantor KBRI Khartoum. Di Wisma Duta dan di kantor KBRI kami menyediakan persediaan bahan-bahan pokok untuk sekitar 100 orang untuk masa sepekan," kata Rossalis, kepada BBC.