Protes yang diserukan oleh Asosiasi Profesional Sudan ini meluas dengan salah satu tuntutan agar Presiden Bashir, yang berkuasa selama 30 tahun, mundur.
Pada 6 April lalu, demonstrasi mencapai puncaknya ketika para peserta aksi menduduki lapangan di depan markas besar angkatan bersenjata dan kementerian pertahanan yang bersebelahan. Komplek dua kantor ini terletak hanya sekitar satu hingga dua kilometer dari kediaman dubes Indonesia di Khartoum.
Para demonstran mendesak presiden dan militer keluar dari pemerintahan.
Lima hari kemudian, militer mengumumkan bahwa Presiden Bhasir telah digulingkan.
Dubes Indonesia di Khartoum, Rossalis Rusman Adenan, mengatakan awalnya kekuasaan dipegang oleh eks menteri pertahanan. Eskalasi berkembang dengan cepat dan Sudah berada di tangan Dewan Transisi Militer (DTM) pimpinan Letnan Jenderal Abdel Fattah Abdelrahman Burhan sejak 11 April.
Naiknya dewan militer tak membuat demonstrasi surut. Mereka terus melanjutkan aksi mendesak peralihan kekuasaan ke pemerintah sipil.