Bentrokan di Sudan: KBRI Tetapkan Status Siaga dan Siapkan 2 Safe House bagi WNI

Nathania Riris Michico
Aparat keamanan berpatroli di jalan-jalan di Khartoum beberapa hari setelah bentrok dengan demonstran yang menewaskan setidaknya 61 orang. (FOTO: AFP)

Protes yang diserukan oleh Asosiasi Profesional Sudan ini meluas dengan salah satu tuntutan agar Presiden Bashir, yang berkuasa selama 30 tahun, mundur.

Pada 6 April lalu, demonstrasi mencapai puncaknya ketika para peserta aksi menduduki lapangan di depan markas besar angkatan bersenjata dan kementerian pertahanan yang bersebelahan. Komplek dua kantor ini terletak hanya sekitar satu hingga dua kilometer dari kediaman dubes Indonesia di Khartoum.

Para demonstran mendesak presiden dan militer keluar dari pemerintahan.

Lima hari kemudian, militer mengumumkan bahwa Presiden Bhasir telah digulingkan.

Dubes Indonesia di Khartoum, Rossalis Rusman Adenan, mengatakan awalnya kekuasaan dipegang oleh eks menteri pertahanan. Eskalasi berkembang dengan cepat dan Sudah berada di tangan Dewan Transisi Militer (DTM) pimpinan Letnan Jenderal Abdel Fattah Abdelrahman Burhan sejak 11 April.

Naiknya dewan militer tak membuat demonstrasi surut. Mereka terus melanjutkan aksi mendesak peralihan kekuasaan ke pemerintah sipil.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
1 bulan lalu

Masjid Dibom Tewaskan 78 Jemaah, Pasukan Sudan Balas Gempur Markas Pemberontak

Internasional
1 bulan lalu

Cerita Kengerian Drone Serang Masjid di Sudan saat Salat Subuh Tewaskan 78 Orang

Internasional
1 bulan lalu

Masjid Diserang Drone saat Salat Subuh, 70 Orang Meninggal

Internasional
2 bulan lalu

Tanah Longsor Sapu 1 Desa di Sudan, 1.000 Orang Lebih Tewas

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal