BEIJING, iNews.id - Sejak 2017, ribuan etnis Kazakh yang beragama Islam ditahan di kamp 're-edukasi' atau pelatihan di China. Orang-orang yang keluar dari kamp tersebut menyatakan mereka mengalami penyiksaan selama di sana.
Kebayakan dari anggota etnis Kazakh ini tinggal di perbatasan dengan China, dan mereka menjadi pelintas batas selama berabad-abad.
Namun belakangan pemerintah China menangkapi para pelintas batas Kazakh ini dan membawa mereka untuk menjalani re-edukasi di berbagai kamp yang ada di Provinsi Xinjiang.
Para saksi mata yang keluar dari kamp itu menyatakan, di depan 'sekolah' tersebut ada tulisan 'sekolah kejuruan' dalam bahasa China dan Uighur.
Pemerintah China menyatakan, sekolah-sekolah itu adalah sekolah kejuruan yang ditujukan memberi pelatihan, dan para pelajar masuk ke dalamnya secara sukarela.