Bukan Cuma Uighur, China Juga 'Penjarakan' dan Siksa Muslim Kazakh

Nathania Riris Michico
Potret dua muslim di Mikaduke, utara Kazakhstan, 21 September 2001, pada malam kunjungan pastoral empat hari Paus Yohanes Paulus II di Kazakhstan. (FOTO: GABRIEL BOUYS / AFP)

BEIJING, iNews.id - Sejak 2017, ribuan etnis Kazakh yang beragama Islam ditahan di kamp 're-edukasi' atau pelatihan di China. Orang-orang yang keluar dari kamp tersebut menyatakan mereka mengalami penyiksaan selama di sana.

Kebayakan dari anggota etnis Kazakh ini tinggal di perbatasan dengan China, dan mereka menjadi pelintas batas selama berabad-abad.

Namun belakangan pemerintah China menangkapi para pelintas batas Kazakh ini dan membawa mereka untuk menjalani re-edukasi di berbagai kamp yang ada di Provinsi Xinjiang.

Para saksi mata yang keluar dari kamp itu menyatakan, di depan 'sekolah' tersebut ada tulisan 'sekolah kejuruan' dalam bahasa China dan Uighur.

Pemerintah China menyatakan, sekolah-sekolah itu adalah sekolah kejuruan yang ditujukan memberi pelatihan, dan para pelajar masuk ke dalamnya secara sukarela.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Nasional
24 hari lalu

Mendag Ungkap Perjanjian Dagang RI-Kazakhstan Molor usai Pembubaran Parlemen

Internasional
2 bulan lalu

Ini Alasan Kazakhstan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Internasional
2 bulan lalu

Kazakhstan Ikuti Jejak UEA dan Maroko, Gabung Klub Negara Muslim Pro-Israel

Internasional
2 bulan lalu

Trump Umumkan Kazakhstan Akan Berdamai dengan Israel di Bawah Perjanjian Abraham

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal