Dibantu oleh kelompok hak asasi manusia Atajurt, Muslim Kazakh kini melancarkan kampanye untuk mencari anggota-anggota keluarga mereka yang masih hilang.
Mereka mengedarkan video secara daring untuk membuat dunia sadar apa yang terjadi dengan etnis Kazakh yang tinggal di perbatasan dengan China.
Gulzira merasa bersyukur bisa keluar dari kamp tersebut.
"Mereka memaksa saya untuk meninggalkan identitas saya. Tapi identitas saya tidak berubah. Saya tetap seorang Muslim, seorang Kazakh," katanya.
"Saya bangga menjadi Kazakh. Allah telah menyelamatkan saya."