Bukan Cuma Uighur, China Juga 'Penjarakan' dan Siksa Muslim Kazakh

Nathania Riris Michico
Potret dua muslim di Mikaduke, utara Kazakhstan, 21 September 2001, pada malam kunjungan pastoral empat hari Paus Yohanes Paulus II di Kazakhstan. (FOTO: GABRIEL BOUYS / AFP)

Gulzira juga menceritakan soal kerja paksa itu. Dia dipaksa untuk bekerja di pabrik untuk menjahit sarung tangan. Ke manapun dia pergi, harus melapor kepada polisi desa.

"Jika tidak, mereka akan menuduh saya anti-pemerintah. Dengan alasan itu, saya bisa dibawa kembali ke kamp," katanya.

Sekalipun sudah dibebaskan, tetapi hingga saat ini, ratusan Muslim Kazakh belum kembali ke rumah mereka.

Seorang perempuan Kazakh, Gulnur, mengaku suaminya ditahan di kamp itu sejak Oktober 2017.

Gulnur mengatakan suaminya ditahan karena di telepon genggamnya ditemukan aplikasi WhatsApp. Suami Gulnur kini sudah kembali ke rumah, tetapi dia dikenakan tahanan rumah.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
14 jam lalu

Ini Alasan Kazakhstan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Internasional
16 jam lalu

Kazakhstan Ikuti Jejak UEA dan Maroko, Gabung Klub Negara Muslim Pro-Israel

Internasional
17 jam lalu

Trump Umumkan Kazakhstan Akan Berdamai dengan Israel di Bawah Perjanjian Abraham

Internasional
10 bulan lalu

Waduh! 95 Mobil Terlibat Tabrakan Beruntun di Kazakhstan, Korban Tewas Nihil

Internasional
10 bulan lalu

Presiden Aliyev Puji Pilot Azerbaijan Airlines, Pesawat Meledak tapi Banyak Penumpang Selamat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal