"Ini merupakan bentuk baru dari pendidikan ulang yang belum pernah terjadi sebelumnya dan benar-benar tidak memiliki dasar hukum, dan saya melihat mereka mencoba menciptakan dasar hukum untuk kebijakan ini."
China menyatakan Xinjiang menghadapi ancaman serius dari militan dan separatis Islam. Kerusuhan antara warga Uighur dan warga mayoritas Han menewaskan ratusan orang dalam beberapa tahun terakhir.
Secara terpisah, Xinjiang meluncurkan kampanye melawan produk halal, untuk menghentikan Islam mempengaruhi kehidupan sekuler dan memicu ekstremisme.
"Para pemimpin Partai Komunis Kota Urumqi memimpin para kadernya bersumpah untuk ikut berperang memerangi 'pan-halalisasi'," demikian pemberitahuan yang disampaikan di akun resmi WeChat milik Kota Urumqi.