Dia juga berkata, pihaknya sudah melakukan perbaikan pada perangkat lunak pesawat sekaligus menguji pesawat tersebut berulang kali, untuk memastikan hal yang sama tidak terulang kembali.
Perbaikan dilakukan untuk memastikan keamanan pada Boeing 737 Max, termasuk menambah sensor MCAS menjadi dua, sehingga data mengenai Angle of Attack (AOA), yakni sudut yang menentukan daya angkat pesawat, berasal dari dua sensor dan MCAS hanya akan aktif jika kedua sensor menunjukkan hal yang sama.
"Kami menghabiskan 100 ribu jam untuk perbaikan dan pengujian, kami melakukan lebih dari 800 kali uji terbang, kami melakukan uji simulasi yang melibatkan 545 partisipan dari 99 klien dan 41 negara," kata Muilenberg.
"Dalam beberapa kesempatan, saya juga menerbangkan pesawat ini sendiri. Perbaikan ini berjalan lebih lama dari yang kami harapkan, tapi kami berkomitmen melakukan yang terbaik," ujarnya.
Muilenberg berkata, pihaknya yakin pesawat 737-Max bisa kembali mengudara akhir tahun ini.