Iran telah menegaskan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai dan badan intelijen AS juga menilai bahwa Teheran tidak secara aktif sedang mengembangkan bom nuklir.
Sebelumnya Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menegaskan tingkat kerusakan di tiga fasilitas nuklir Iran belum diketahui pasti.
Menurut Grossi, belum mungkin untuk memeriksa kerusakan terhadap fasilitas pengayaan uranium Iran, terutama Fordow, yang berada jauh di bawah tanah yakni sekitar 70 meter. Bahkan inspeksi juga belum bisa dilakukan terhadap fasilitas nuklir lainnya yakni Natanz dan Isfahan sejak Israel pertama kali melancarkan serangan pada 13 Juni lalu.
Grossi berharap timnya bisa segera kepada meninjau ke Fordow dan fasilitas pengayaan uranium Iran lainnya sesegera mungkin.