Firli menjelaskan, KPK di eranya melakukan beberapa pendekatan sebelum melakukan tangkap tangan. Mulai upaya untuk melakukan pendidikan kepada masyarakat. Kemudian, upaya pencegahan melalui monitoring center for prevention (MCP). Hal ini untuk melihat area rawan korupsi.
"Delapan area intervensi seketika angkanya rendah kita bisa yakini daerah tersebut rawan tindak pidana korupsi," tuturnya.
MCP untuk mencegah resiko korupsi dan mitigas korupsi. Firli menuturkan, yang tertangkap tangan adalah yang tingkat MCPnya rendah."Itu betul bisa dibuktikan, yang tertangkap pastilah MCPnya rendah," tutur dia.