Mengenal dan Mewaspadai Penyakit Jantung Koroner di Masa Pandemi Covid-19
Kedua faktor risiko yang dapat dicegah, yakni merokok karena nikotin dapat menyebabkan penyempitan arteri, sementara karbon monoksida menyebabkan kerusakan pembuluh. Lalu obesitas, memiliki riwayat tekanan darah tinggi, kolesterol, dan gula darah yang tinggi. dan memiliki trauma mental atau stres psikologis berat dalam jangka waktu panjang.
Penyakit jantung koroner dapat didiagnosa melalui beberapa metode, Ekokardiogram (Echo), USG jantung, fungsinya dapat melihat kekuatan pompa jantung apakah akan menurun, akibat kerusakan otot jantung. Stress Test (TMT), akan dilakukan treadmill untuk mendeteksi kinerja dan kemampuan jantung. Selain itu, Katerisasi Jantung (Cath), diteropong pembuluh darahnya apakah masih bisa diberikan obat atau harus dibuka dengan dipasang kateter agar aliran yang tersumbat dapat terbuka.
"Tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan dilakukan pemasangan stent untuk memperlebar arteri koroner yang menyempit. Juga bisa dilakukan bedah koroner seperti operasi bypass jantung yang merupakan pengobatan paling umum untuk penyakit jantung koroner. Dokter juga dapat melakukan angioplasty jika diperlukan," ujar Arief.