Asal-usul Tradisi Ziarah Kubur Jelang Ramadhan, Berikut Hukum Tata Cara dan Doanya
يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ، وَيْحَكَ أَلْقِ سِبْتِيَّتَيْكَ» فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا
“Wahai pemakai alas kaki, celakalah engkau! Buanglah alas kakimu!” Lalu orang tersebut melihat (orang yang menegurnya). Ketika ia mengetahui (bahwa orang itu adalah) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ia melepas kedua alas kakinya dan melemparkannya"
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ، فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ، خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
“Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar pakaiannya dan sampai ke kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur”