Iran Setelah Tragedi Raisi, Penyebab Kecelakaan Heli hingga Perang Israel
Meski Iran memiliki perbedaan ideologi dengan negara-negara Arab tersebut yakni Syiah vs Sunni, yang selalu saja dikaitkan sebagai pemicu keretakan hubungan, ada kepentingan lain yang lebih diutamakan, yakni menciptakan situasi kondusif di kawasan. Ketertiban dan perdamaian di kawasan tentu menjadi modal paling berharga untuk menjamin kelangsungan perekonomian.
Segera setelah menormalisasi hubungan, Iran dan negara-negara Arab juga memulihkan kembali kerja sama ekonomi, perdagangan, hingga keamanan.
Membaiknya hubungan juga terlihat dari tawaran bantuan negara-negara Arab terhadap Iran untuk mencari heli Raisi yang hilang pada 19 Mei. Bukan hanya itu, pejabat negara-negar Arab juga menghadiri pemakaman Raisi pada Kamis lalu.
Iran Vs Israel

Kedekatan kembali Iran dengan negara-negara Arab menjadi modal kepercayaan diri yang tinggi negara tersebut untuk menghadapi Israel, musuh bebuyutan di kawasan. Masih segar dalam ingatan, serangan 320 drone dan rudal jelajah Iran ke wilayah Israel pada 13-14 April lalu.
Itu merupakan konflik bersenjata kedua negara paling parah sejak beberapa dekade, meski tak ada laporan jatuhnya korban yang signifikan.
Beberapa pakar berpendapat Iran sekadar memberi kejutan kepada Israel bahwa negaranya akan melawan jika diusik. Seperti diketahui, serangan Iran tersebut merupakan pembalasan atas pengeboman yang dilakukan Israel terhadap kantor konsulatnya di Damaskus, Suriah, pada 1 April.
Serangan itu menewaskan tujuh perwira Iran, termasuk jenderal senior pasukan elite Quds bagian dari Garda Revolusi Islam Iran (IRGC). Namun sebenarnya yang membuat Iran lebih murka adalah Israel dengan sengaja mengincari kantor misi diplomatik yang seharusnya tak menjadi sasaran.
Pejabat Iran menegaskan, serangan terhadap misi diplomatik tersebut, meski berada di Suriah, sama saja seperti menyerang wilayahnya.
Kebijakan Iran terhadap Israel juga diyakini tak akan berubah begitu pemerintahan beralih ke presiden berikutnya. Terlebih lagi, Iran berkomitmen membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina yang saat ini sedang menjadi sasaran agresi negara Yahudi tersebut.
Kedubes Iran, dalam pernyataan yang diterima iNews.id pada 21 Mei, menegaskan kebijakan Iran terhadap Palestina tak akan berubah dengan kepergian Raisi dan Abdollahian. Peran kedua pejabat itu dinilai sangat sentral dalam memperkuat poros perlawanan dan mendukung rakyat Palestina yang tertindas, khususnya selama 8 bulan perang di Jalur Gaza.
"Tidak akan ada perubahan posisi fundamental Republik Islam Iran dalam hal mendukung Palestina," bunyi pernyataan.
Bagi Iran kemerdekaan Palestina tampaknya menjadi harga mati. Bahkan Presiden Raisi pada September 2023 dengan tegas mengecam Arab Saudi. Sikap tegas itu disampaikan Raisi mengomentari pernyataan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) bahwa hubungan negaranya semakin hari semakin dekat untuk mencapai normalisasi dengan Israel.
Pernyataan itu disampaikan MBS sebelum perang Israel-Hamas pada 7 Oktober. Bahkan kedekatan hubungan Saudi dan Israel itu disebut-sebut sebagai salah satu pemicu para pejuang Hamas melakukan serangan lintas-batas ke wilayah Israel. Tujuannya untuk menggagalkan normalisasi hubungan Saudi-Israel.
Bukan hanya itu, dukungan kuat Iran terhadap Palestina ditunjukkan dengan serangan yang dilakukan kelompok-kelompok proksinya di kawasan. Sebut saja kelompok Hizbulah Lebanon yang menyerang Israel dengan drone-drone dan rudalnya. Bahkan perang Israel dan Hizbullah kali ini melebihi perang pada 2006.
Selain itu kelompok Houthi Yaman juga melancarkan serangan jarak jauh ke wilayah Israel di masa awal konflik Israel-Hamas tahun lalu. Namun saat ini kelompok Houthi mengalihkan fokusnya dengan menyerang kapal-kapal dagang Israel atau yang terkait dengan negara Yahudi itu di Laut Merah dan sekitarnya.
Serangan Houthi terhadap kapal dagang Israel tersebut mendapat respons dari negara sekutu, seperti AS dan Inggris serta beberapa negara lain, yang mengerahkan armada tempurnya ke kawasan. Namun sampai saat ini serangan-serangan tersebut masih terjadi.
Houthi menegaskan akan menghentikan serangan jika Israel juga menghentikan gempuran terhadap Gaza.