Masa Depan Demokrasi di Tengah Transisi Kekuasaan
Walaupun konflik kepartaian sering terjadi, tapi dalam kasus Demokrat terdapat diferensiasi lantaran motor penggeraknya itu pihak eksternal.
Keputusan Airlangga Hartarto mundur dari kursi kepemimpinan Partai Golkar yang terkesan mendadak, sehingga memantik aneka spekulasi, merupakan cerminan dari problem kedaulatan partai.
Pasang surut dinamika yang berlangsung selama setahun terakhir menunjukkan jika konflik dan jalan penyelesaiannya tidak dapat dilakukan melalui mekanisme yang normatif.
Keputusan politik yang mengejutkan tersebut telah memunculkan aneka spekulasi akan adanya invisible power hand di baliknya. Spekulasi ini bukan tanpa alasan. Mengingat capaian Partai Golkar selama kepemimpinan Airlangga tergolong sukses sehingga nyaris tidak ada alasan politik yang legitimate untuk mundur sebelum tiba waktunya.
Dinamika kepartaian di Indonesia memang cenderung problematik. Partai bukannya tampil sebagai medium demokratis untuk menjamin kepentingan publik, melainkan menjelma sebagai medium perlindungan diri dan pertahanan kepentingan segelintir pihak. Pada akhirnya, problem kepartaian hendak berkontribusi terhadap mendung demokrasi.