Miris, Kisah Warga Kazakh yang Mengaku Disiksa di Kamp Pelatihan China

Nathania Riris Michico
Aibota Serik mengatakan ayahnya hilang di jaringan pusat penahanan Cina. (Foto: BBC)

BEIJING, iNews.id - Walau pemerintah China menyebutnya sebagai pusat pelatihan kejuruan, namun bagi Aibota Serik -seorang warga China keturunan Kazakhstan- tempat itu merupakan penjara.

Ayahnya, Kudaybergen Serik, adalah imam setempat di daerah Tarbagatay (Tacheng), Xinjiang barat. Pada Februari 2018, polisi menahannya dan mengirimnya ke "pusat pelatihan kejuruan".

Sejak saat itu Aibota tidak lagi mendengar kabar tentang ayahnya.

"Saya tidak mengetahui alasan pemenjaraan ayah saya. Dia tidak melanggar hukum manapun di China, dia tidak diadili di pengadilan," katanya, sambil memegang foto berukuran kecil sebelum kemudian menangis, seperti dilaporkan BBC, Kamis (14/2/2019).

Wartawan BBC bertemu Aibota bersama-sama sekelompok warga China keturunan Kazakh lainnya di Almaty, kota terbesar Kazakhstan.

Mereka berkumpul di sebuah kantor kecil untuk mengajukan petisi kepada pemerintah Kazakhstan agar membantu pembebasan keluarga mereka yang menghilang di kamp pendidikan ulang.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
9 jam lalu

Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?

Internasional
19 jam lalu

Wow, Rusia Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Internasional
1 hari lalu

Trump Sebut Libur Natalnya Terganggu Konflik Ukraina

Internasional
2 hari lalu

China Temukan Harta Karun, Klaim Cadangan Emas Bawah Laut Terbesar di Asia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal