JAKARTA, iNews.id - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengungkapkan dampak sosial yang luar biasa bagi pecandu judi online (judol). Dia telah melaporkan dampak itu kepada Presiden Prabowo Subianto.
"Saya sampaikan juga kepada Pak Menko dan juga kepada Pak Presiden, bahwa dampak sosialnya itu luar biasa besar. Tidak hanya terkait dengan keuangan tapi jauh terkait dengan apa yang kita inginkan membangun Asta Cita, lalu kemudian Indonesia Emas, dan lain-lain," ujar Ivan di acara Diseminasi Penguatan Komite TPPU dalam Mencegah dan Memberantas TPPU terkait Perjudian Online di Kantor PPATK, Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Ivan menampilkan sejumlah berita, salah satunya seorang sopir truk yang nekat mengakhiri hidup karena kalah bermain judol. Lalu ada seorang ayah yang tega menjual anaknya karena kecanduan judol.
Dia menegaskan untuk memulihkan atau mengembalikan pecandu judol ke kondisi normal membutuhkan waktu yang cukup panjang.
"Kalau misalnya secara psikologis anak melihat bapaknya, mohon maaf, izin, bunuh diri dan segala macam, lalu toko dijual, usaha bangkrut, itu mungkin 10 tahun lagi mereka bisa bangkit," ucapnya.
Masalah judol, kata dia, juga mengganggu kehidupan rumah tangga. Menurut dia, banyak kasus perceraian di Indonesia karena masalah judol.